Masdiana Nasution (Komitmen Organisasi dalam Pandangan Islam)


KOMITMEN ORGANISASI DALAM PANDANGAN ISLAM

Masdiana Nasution
Mahasiswa Program Studi Bisnis & Manajemen Syariah
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
E-mail  : masdiana091@gmail.com


1.PARADIGMA ISLAM DALAM PENGEMBANGAN ILMU
Bagian ini menjelaskan bagaimana peran penting paradigma islam untuk pengembangan ilmu.Adapun dalam paradigm ini beberapa penelitian tersebut antara lain: Akhlak,Tuhuid,Ibadah,Ilmu dan Mnusia.
1.1 Pentingnya paradigma islam dalam pengembangan ilmu
 Didalam Al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menyatakan pentingnya ilmu. Sehingga ayat yang pertama turun juga menyataka iqra’ yang bearti bacalah. Manusia disuruh untuk membaca semua ayat-ayat Allah baik berupa teks maupun yang terhampar seperti alam, sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Manusia di suruh agar membaca semua tanda-tanda kekuasaan Allah dan mengambil pelajaran daripadanya. Membaca sangat penting agar mendapat ilmu pengetahuan. Dibawah ini ada beberapa ayat Al-Qur’an yang menyatakan akan pentingnya ilmu (Armawan, 2013)
Sumber-sumber pengembangan ilmu dalam Al-Qur’an dan Hadist
Islam sebagai agama yang memiliki banyak ilmu pengetahuan,bukan saja cinta terhadap ilmu, tapi juga menyuruh ummatnya untuk menuntut,memburu ilmu pengetahuan dimana saja ia berada dan mengembangkanya demi kemaslahatan umat manusia.dalam (Qur’an Surah Al-Mujadalah:11) Allah menjanjikan bahwa ia akan meninggikan orang-orang beriman diantaramu dan orang-orang berilmu beberapa derajat.Rasulullah shallalluhu ‘alaihi wasallam bersabda”Telah aku tinggalkan untuk kalian, dua perkara yang kalian tidak akan sesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya; kitabullah dan sunnah Nabi-Nya.”sunnah merupakan sumber ilmu pengetahuan keagamaan,kemanusiaan,dan social yang dibutuhkan umat manusia untuk meluruskan jalan mereka,membetulkan kesalahan mereka ataupun melengkapi pengetahuan eksperimental mereka.jadi tetaplah jika  kita mengatakan bahwa Al-Qur’an dan sunnah merupakan sumber ilmu pengetahuan. (M.alawi, 2009)
 Metode pengembangan ilmu dalam islam
Munculnya ide islamisasi ilmu pengetahuan disebabkan adanya premis bahwa ilmu pengetahuan tidak bebas nilai. Naquib al-attas menegaskan bahwa ilmu itu tidaklah bebas nilai tapi sarat akan nilai.sedangkan al- Furaqi menjelaskan bahwa akibat kemunduran umat islam, karena adanya system pendidikan yang berusaha menjahukan umat islam dari agamanya sendiridan dari sejarah kegemilangan yang seharusnya dijadikan kebanggaan tersendiri atas agama islam. (Adnan, 1996)
1.2  Paradigma Akhlak
Kedudukan dalam kehidupan manusia menempatkan akhlak pada tempat yang penting,sebagai seorang hamba,kesejahteraan,lahir dan batin tergantung kepada bagaimana akhlaknya. istilah akhlak juga dikenal sebagai etika dan moral.ketiga istilah itu sama-sama menentukan nilai baik dan buruk sikap dan perbuatan manusia. Perbedaanya itu terletak pada standar masing-masing, bagi akhalak satandarnya  adalah  la-Qur’an dan sunnah,bagi etika standarnya pertimbangan akal pikiran dan bagi moral standarnya adat kebiasaan yang umum berlaku dimasyarakat (Ilyas, 1999)
Allah Shubhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al-Israa ayat 24  yang artiya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap merka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:” wahai Tuhanku,kasihilah mereka keduanya,sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.
(Al-Qur'an Surah Al-Israa 17:24)
1.3  Paradigma Tauhid
Landasan utama dan pertama untuk menegaskan atau mengakui dan menghakimi akan keesaan Allah dan hanya mengakui hokum Allah yang memiliki kebenaran mutlak dan hanya peraturan allah yang menikat manusia sra mutlak.tanpa tahuid tidak ada iman,tidak ada aqidah dan tidak ada islam dalam arti yang sebenarnya.tetapi makna yang paling tegas dan tepat adalah tiada sesembahan yang haq melainkan Allah (Hidayat, 1994)
 Allah Shubhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al-Ikhlas ayat1-4  yang artiya:”katakanlah:Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,dan tidak ada seorang pun yang setara dengan dia”.
(Al-Qur'an Surah Al-Ikhlas 112:1-4)
1.4  Paradigma Ibadah
Konsep semua bentuk (perbuatan)yang dicintai dan diridai oleh Allah dari segi perkataan dan perbuatan yang nyata dan yang tidak nyata atau tersembunyi. Ibadah juga diartikan sebagai hubungan manusia dengan yang diyakini kebesaran dan kekuasaanya.jika yang diyakini kebesarannya adalah Allah arrinya menghambakan diri kepada Allah sedangkan jika yang dimaksud yang mahabesar itu setan yaitu  mengambakan diri, tunduk dan patuh kepada ajakan setan terlaknat (Ahmad, 2009)
Allah Shubhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al- Bayyinah ayat1 6 yang artiya:”Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik(akan masuk)ke neraka Jahannam:merka kekal didalamnya.mereka adalah seburuk-buruk makhluk”.
(Al-Qur'an Surah Al-Bayyinah 98:6)
1.5  Paradigma Ilmu
Pengetahuan yang diperoleh manusia melalui wahyu yang diyakini bersifat absolut(mutlak benar)dan pengetahuan yang diperoleh manusia melalui akal yang bersifat mungkin benar mungkin salah.kehidupan manusia itu tidak lepas dari lingkingan agama sehingga ilmu yang dihasil oleh manusia merupakan produk dari suatu agama mauoun budaya.dalam islam juga wahyu menerapkan sumber ilmu realitas dan kebenaran yang berkenaan dengan makhluk pencipta (Sarjuni, 2012)
Allah Shubhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surah Thaahaa ayat114 yang artiya:Maka maha tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya ,dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al- Qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu,dan katakanlah:” Ya Tuhan ku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.”
(Al-Qur'an Surah Thaahaa 20:114)
1.6  Paradigma Manusia
Makhluk ciptaan Allah yang sempurna dan memiliki akal pikiran pokus untuk beriman kepada Allah dengan mempergunakan akalnya.Al- Qur’an berpendapat bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki cukup kekutan untyuk mengendalikan dunia.dan Allah juga menciptakan manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini dan dalam bentuk yang sebaik-baiknya (Umar, 2010)
Allah Shubhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surah AN-Naas 1-6 yang artiya:” katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan(yang memelihara dan yang menguasai manusia,raja manusia sembahan manusia dari kejahatan(bisikan)setan yang biasa bersembunyi yang membisikkan (kejahatan)ke dalam dada manusia dari (golongan) jin dan manusia.”
(Al-Qur'an Surah AN-Naas 114:1-6)

2. Konsep Komitmen Organissai menurut Pandangan Islam

2.1  Implementasi Keyakinan dalam konsep Tauhid menurut Pandangan Islam
Bagi seorang muslim harus menyakini bahwa Allah yang Maha Esa telah menciptakan dan menghendaki semua yang terjadi di alam ini,Allah yang menciptakan para Malaikat,para Rasul,hari Qiamat,Qodha dn Qadar dan semua yang ada di alam ini.
Allah Shubhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 255 yang artiya:Allah, tidak ada tuhan selain Dia.yang Maha hidup, yang terus-menerus mengurus (makhluk-nya),tidak mengantuk dan tidak tidur.Milik-Nya apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi.tidak ada yang member syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya.Dia mengetahui apa yang dihadapan mereka dan apa yang di belekang mereka dan merka tidak mengetahui sesuatu apapun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia hendaki.Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan dia tidak merasa berat memelihara keduanya,dan Dia Maha tinggi, Maha besar (Naimah, 2003)




2.2  Implementasi Kepribadian dalam konsep Akhlak menurut Pandangan Islam
Akhlak islam dapat dikaitkan sebagai akhlak yang bersumber pada ajaran Allah dan Rasul-Nya.Secara mendasar akhlak ini sangat berkaitan dengan kejadian manusia.Islam mengajarkan manusia agar manusia menjaga diri yaitu dengan jasmani dan rohani.akhlak mulia ini juga perlu diimplementasikan dalam hidup sehari-hari.bentuk implementasinya itu bisa dari segi ucapan yang mulia,atau perbuatan-perbuatan terpuji.Islam mengatur tata cara berakhlak terhadap Allah,keluarga,lingkungan,dan diri sendiri (Makbulah, 2012)

2.3  Implementasi Pembelajaran dalam konsep Ilmu menurut Pandangan Islam
Ilmu pengetahuan adalah semacan pengetahuan yang mempunyai ciri,tanda,dan syarat tertentu.Dengan kata lain,Ia merupakan pemahaman manusia yang disusun suatu system mengenai kenyataan,yang diuji secara empiris,riset dan eksprimental.dengan demikian untuk memperoleh ilmu senantiasa melibatkan adanya dua pihak yaitu pihak yang memberinya dan pihak yang menerimanya.defenisi diatas menjelaskan bahwa Allah merupakan penganugerah ilmu dan kepahaman atau bisa juga disebut tuhanlah sumber ilmu yang sebenarnya sedangkan manusia merupakan penerimah anugerah ilmu dan pengetahuan tersebut.Al-Attas merumuskan dengan baik kepahaman/pengetahuan yang disamapaikan oleh ayat-ayat Al-Qur’an berkenaan dengan ilmu dan cara memperolehnya. Allah Shubhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al-Alaq ayat 5 yang artiya: Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (Supadie, 2012)

2.4  Implementasi Keimanan dalam konsep Ibadah menurut Pandangan Islam
Ibadah secara bahasa berarti taat,tunduk,menurut,mengikuti dan berdo’a.dengan demikian manusia itu diciptakan bukan sekedar hidup mendiami dunia ini dan kemudian mengalami kematian tanpa adanya pertanggung jawaban kepada penciptanya.melainkan manusia itu diciptakan oleh Allah Shubhanahu wa Ta'ala untuk mengabdi kepadanya.Hal ini dinyataka dalam Al-Qur'an Surah Al-Bayyinah ayat 5 yang artiya: Padahal meraka hanya diperintah menyembah Allah,dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama,dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus (Mulia, 2003)

Kesimpulan
Komitmen adalah suatu yang membuat seseoerang membulatkan hati,bertekad berjerih payah,berkorban dan bertanggung jawab demi mencapai tujuan dirinya dan tujuan organisasi atau peusahaan yang telah disepakati atau di tentukan sebelumnya.komitmen juga memiliki peranan penting terutama pada kinerja seseorang ketika bekerja hal ini disebabkan oleh adanya komitmen yang menjadi acuan serta dorongan yang mereka lebih betanggung jawab terhadap kewajibanya.
Allah Shubhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surah  Al-Anfal ayat 46 yang artinya: “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan jangalah kamu membantah –bantah yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan huilang kekuatanmu dan bersabarlah.Sesungguhnya allah berserta orang-orang yang sabar”.
(Q.S. Al-Anfal :46)
Dari rumusan masalah yang telah ada sebelumya ,maka dapat ditarik kesimpulan dari pernyataan tersbut.paradigma yang dapat dikembangkan dalam organisasi merupakan salah satu wujud yang dilakukan agar dapat tercipta hubungan baik manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan manusia dan hubungan sesame sumber Alam.pandangan Islam dalam paradigma ilmu yang menjadi konsep organisasi yaitu: paradigma tauhid,paradigma Ibadah,paradigma Akhlak,paradigma Ilmu dan paradigma Manusia. Dan konsep orgnisasi menurut Islam yaitu: keyakinan sebagai implementasi Tauhid,keimanan sebagai implementasi Ibadah,kepribadian sebagai implementasi Akhlak, serta pembelajaran sebagai implementasi Ilmu.





DAFTAR PUSTAKA


Adnan, T. (1996). studi atas pemikiran hukum. bandung.
Ahmad, B. (2009). Fiqih ibadah. bandung: cv pustaka setia.
Armawan. (2013). Al-Qur'an sebagai paradigma pengembangan ilmu pengetahuan.
Hidayat, S. (1994). studi islam 1. surakarta: lembaga pengembangan ilmu-ilmu dasar.
Ilyas, Y. (1999). Kuliah Aklaq. yogyakarta: Lembaga pengkajian dan pengamalan Islam.
M.alawi. (2009). Ilmu Ushul hadist. yogyakarta.
Makbulah, D. (2012). Pendidikan Agama Islam. Jakarta Utara: Raja Grafindo Persada.
Mulia, S. M. (2003). Menyelami seluk-beluk Ibadah dalam Islam. Jakarta Timur: Prenada Media.
Naimah, E. (2003). Studi Islam 1. Surakarta: Lembaga pengembangan Ilmu-ilmu Dasar.
Sarjuni. (2012). pengantar studi islam. jakarta: PT.Raja grafindo persada.
Supadie, D. A. (2012). Pengantar Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Umar, B. (2010). ilmu pendidikan Islam. Jakarta.




Comments