Rikki Bargotta Siregar (Kepuasan Kerja Dalam Pandangan Islam)


KEPUASAN KERJA DALAM PANDANGAN ISLAM

Rikki Bargotta Siregar
Mahasiswa program studi bisnis manajemen syariah
Universitas muhammadiyah sumatera utara
Email:Rikkibargottasrg95@gmail.com

1.  Paradigma ilmu dalam pandangan islam yang menjadi dasar pengembangan pengembangan konsep

Hingga kini, masih kuat anggapan dalam masyarakat luas yang mengatakan bahwa “agama” dan “ilmu” adalah dua entitas yang tidak bisa dipertemukan. Keduanya mempunyai wilayah sendiri-sendiri, terpisah antara satu dan lainnya, baik dari segi objek formal - material, metode penelitian, kriteria kebenaran, peran yang dimainkan oleh ilmuwan maupun status teori masing-masing bahkan sampai ke institusi keagamaan.
Pembicaraan tentang ilmu akan selalu hangat dan menarik untuk diperbincangkan, karena ilmu akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Ilmu tidak akan terhenti selama manusia masih mampu berpikir untuk mencermati segala fenomena-fenomena yang terjadi, baik fenomena dalam dirinya sendiri maupun di luar dirinya. (nata, 2005)
Ketika paradigma tertentu tidak dapat lagi dijadikan pegangan atau tidak lagi mampu menjawab persoalan hidup yang terus berkembang semakin kompleks dan kualitatif, maka paradigma lama akan mengalami anomaly dan kemudian terjadi krisis, dimana paradigma dan nilai-nilai lama tidak lagi dapat dijadikan pegangan sementara nilai-nilai baru belum terbentuk. Akan tetapi masyarakat manusia adalah makhluk yang tidak mau hidup dalam kekacauan (krisis dan chaos). Karena itu segera dibangun paradigma baru.

A.TAUHID
Tauhid berasal dari kata wahhada yang artinya mengesakan.dengan demikian tauhid adalah mengakui dan meyakini keesaan allah,dengan membersihkan keyakinan dan pengakuan tersebut dari segala kemusyirikan.bertauhid kepada allah artinya hanya mengakui hukum allahyang memiliki kebenaran mutlak,dan hanya peraturan allah yang mengikat manusia secara mutlak (Mahasri shobiya, 1994).

Dalam surah al ikhlas ayat 1dan 2 dijelaskan



Artinya: Dia adalah Allah yang maha esa,Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
B.IBADAH
Istilah teknis dalam teologi yang berarti perbuatan pengabdian atau ritual.ibadah berasal dari kata kerja abada (mengabdi),sedang kata abd berarti hamba atau pelayan (Totok jumantoro, 2005)
 dalam Surah al jumuah ayat 10 di jelaskan


Artinya :Apabila shalat telah dilaksanakan,maka bertebaranlah kamu di muka bumi,carilah karunia allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.

C.ILMU
Ilmu merupakan pengetahuan  yang sudah di klasifikasi.kata ilmu berarti kejelasan,oleh karena itu kata ilmu dengan segala akar kata dan bentuknya mempunyai ciri kejelasan,hal ini,termuat 854 kali di dalam al qur an.kata dimaksud.digunakan dalam arti proses pencapain pengetahuan dan objek pengetahuan (zainuddin ali, 2007)
Dalam surah al alaq ayat 1  yang artinya
“Bacalah dengan( menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan,”


D.AKHLAK
Akhlak merupakan bentuk jamak dari”khuluq”yang menurut bahasa berarti budi pekerti,perangi,tingkah laku,atau tabiat,kata tersebut mengandung segi persesuaian dengan kata khalq yang berarti kejadian.secara terminologis.terdapat beberapa defenisi akhlak yang dikemukakan para ahli.ahmad amin mendefenisikan akhlak sebagai”kehendak yang dibiasakan” imam alghazali menyebutkan bahwa akhlak adalah”sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan denga mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Dalam hadist yang diriwayatkan imam malik yang berbunyi
“bahwasanya aku ( muhammad)di utus tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia”

E.MANUSIA
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan (Wikipedia)




















 


DAFTAR PUSTAKA

 

Mahasri shobiya. (1994). Studi islam. Surakarta: Lembaga pengembangan ilmu ilmu dasar.
nata, a. (2005). integrasi ilmu agama dan ilmu umum. jakarta: PT.raja gavindo.
Totok jumantoro. (2005). kamus ilmu ushul fiqh. jakarta: AMZAH.
Wikipedia. (n.d.). Retrieved from Manusia.
zainuddin ali. (2007). pendidikan agama islam. jakarta.


Comments